Bagaimanakah Strategi & Perencanaan Pembangunan Ekonomi di
Indonesia
A.
PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Istilah “perencanaan pembangunan”, khususnya
pembangunan ekonomi, sudah biasa terdengar dalam pembicaraan sehari-hari. Akan
tetapi, “perencanaan” diartikan berbeda-beda dalam buku yang berbeda.
Conyers & Hills (1994) mendefinisikan
“perencanaan” sebagai ”suatu proses yang bersinambungan”, yang mencakup
“keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai aiternatif penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.“
Definisi tersebut mengedepankan 4 unsur dasar perencanaan, yakni
1.) Pemilihan.
”Merencanakan berarti memilih,” kata Yulius
Nyerere (mantan Presiden Tanzania) ketika menyampaikan pidato Repelita II Tanzania
pada tahun 1969. Artinya, perencanaan merupakan proses memilih di antara
berbagai kegiatan yang diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan itu dapat
dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Hal itu menyiratkan bahwa
hubungan antara perencanaan dan proses pengambilan keputusan sangat erat. Oleh
karena itu, banyak buku mengenai perencanaan membahas pendekatan-pendekatan
alternatif dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan urutan tindakan di
dalam proses pengambilan keputusan.
2.) Sumber daya.
Perencanaan merupakan alat pengalokasian
sumber daya. Penggunaan istilah “sumber daya” di sini menunjukkan segala
sesuatu yang dianggap berguna dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber
daya di sini mencakup sumber daya manusia; sumber daya alam (tanah, air, hasil
tambang, dan sebagainya); sumber daya modal dan keuangan. Perencanaan mencakup
pro-ses pengambilan keputusan tentang bagaimana sumber daya yang tersedia itu
digunakan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas sumber daya
tersebut sangat berpengaruh dalam proses memilih di antara berbagai pilihan
tin-dakan yang ada.
3.)Tujuan.
Perencanaan merupakan alat untuk mencapai
tujuan. Konsep perencanaan sebagai alat pencapaian tujuan muncul berkenaan
dengan sifat dan SIMRENAS: Panduan Pemahaman dan Pengisian Data Dasar
Perencanaan Pembangunan proses penetapan tujuan. Salah satu masalah yang sering
dihadapi oleh seorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat
dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebut didefinisikan
secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan oleh
pihak lain.
4.) Waktu.
Perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu
unsur penting dalam perencanaan adalah unsur waktu. Tujuan-tujuan perencanaan
dirancang untuk dicapai pada masa yang akan datang. Oleh karena itu,
perencanaan berkaitan dengan masa depan.
STRATEGI & PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN.
Tantangan pembangunan Indonesia ke depan
sangat berat dan berbeda dengan yang sebelumnya. Paling tidak ada 4 (empat)
tantangan yang dihadapi Indonesia, yaitu:
(i) otonomi daerah,
(ii) pergeseran orientasi pembangunan
sebagai negara maritim,
(iii) ancaman dan sekaligus peluang
globalisasi, serta
(iv) kondisi objektif akibat krisis ekonomi.
A. Pertama, Undang-undang No. 22 tahun 1999
secara tegas meletakkan otonomi daerah di daerah kabupaten/kota. Hal ini
berarti telah terjadi penguatan yang nyata dan legal terhadap kabupaten/kota
dalam menetapkan arah dan target pembangunannya sendiri. Di satu sisi,
penguatan ini sangat penting karena secara langsung permasalahaan yang
dirasakan masyarakat di kabupaten/kota langsung diupayakan diselesaikan melalui
mekanisme yang ada di kabupaten/kota tersebut. Tetapi, di sisi lain, otonomi
ini justru menciptakan ego daerah yang lebih besar dan bahkan telah menciptakan
konflik antar daerah yang bertetangga dan ancaman terhadap kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
B. Kedua, reorientasi pembangunan Indonesia ke
depan adalah keunggulan sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir
beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi
Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
C. Ketiga, ancaman dan peluang dari
globalisasi ekonomi terhadap Indonesia yang terutama diindikasikan dengan
hilangnya batas-batas negara.
1. Macam – macam Strategi Pembangunan
Ekonomi
Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan
sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor – faktor (variabel) yang akan
dijadikan faktor / variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses
pertumbuhan (Surono, 1993). Babarapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat
disampaikan adalah :
Strategi Pertumbuhan
Di dalam pemikiran ini pertumbuhan ekonomi
menjadi kriteria utama bagi pengukuran keberhasilan pembangunan. Selanjutnya
dianggap bahwa dengan pertumbuhan ekonomi buah pembangunan akan dinikmati pula
oleh si miskin melalui proses merambat ke bawah (trickle down effect) atau
melalui tindakan koreksi pemerintah mendistribusikan hasil pembangunan. Bahkan
tersirat pendapat bahwa ketimpangan atau ketidakmerataan adalah merupakan
semacam prasyarat atau kondisi yang harus terjadi guna memungkinkan terciptanya
pertumbuhan, yaitu melalui proses akumulasi modal oleh lapisan kaya. Strategi
ini disebut strategi pertumbuhan.
-
Inti dari konsep strategi ini adalah :
Strategi
pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan
memusatkan, sehingga dapat menimbulkan sfek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan
dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah
(trickle-down-effect), pendistribusian kembali.
Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan,
hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik paling keras dari strategi yang pertama
ini adalah bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin
tajam.
-
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Keadaan
sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari
alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan.
Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris. Yang menonjol pada
pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui
teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket
program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar
persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas”
(Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum
mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang
seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.
-
Strategi Ketergantungan
Teori
ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun
1965 di Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh
negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang
menarik dari teori ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme
utara-selatan, desa-kota, corepriphery yang pada dirinya mencerminkan adanya
pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
Pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan
dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan tidak
sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.
-
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
Kemiskinan
di negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara
ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut
harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.
Sumber: