Selasa, 03 Januari 2012

BaB IV : Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

Kewiraswastaan (entrepneurship) adalah kemampuan dan keinginan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan untuk berhasil. Keuntugan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan  yang diharapkan, melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan memiliki wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya. Kerugiannya adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, waktu kerja yang sangat banyak maupun bentuk yang berkaitan dengan keluarga.
Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyak manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan.
Perusahaan kecil dalam Lingkungan Perusahaan.
Suatu perusahaan kecil dimulai dari suatu kewirausahaan yang masuk dalam lingkungan perusahaan kecil yang kepemilikannya dapat melalui:
1.  Meneruskan usaha orang tua atau keluarga.
2.  Membeli perusahaan yang telah ada.
3.  Memulai usaha baru.
  1. Jangan minder saat berhadapan dengan staf  bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba.
  2. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi.
  3. Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional,  layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri.
  4. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka.
  5. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat.

Ciri-ciri perusahaan kecil:
1.  Manajemen berdiri sendiri.
2.  Modal disediakan oleh seoramg pemilik atau sekelompok kecil.
3.  Daerah operasinya lokal.
4.  Ukuran dalam keseluruhan relatif.
kiat kiat khusus agar usaha berkembang dengan baik, cara yang harus dilakukan antaranya:
1.  Membangun strategi pemasaran.
2.  Mendefinisikan visi misi dan tujuan dibentuknya usaha kecil.
3.  Menganalisa faktor eksternal usaha kecil.
4.  Memahami pelanggan.
5.  Menentukan target pasar.
6.  Menganalisa faktor internal usaha kecil.
7.  Menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
8.  Promosi produk dengan menarik .

Perbedaan Kewirausahaan dan Perusahaan kecil
kewirausahaan merupakan bentuk badan usaha yang didirikan sendiri atas unsur keinginan sendiri. Sedangkan perusahaan kecil merupakan bentuk badan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang. Jadi, sangat terlihat jelas perbedaan antara kewirausahaan perusahaan kecil adalah di jumlah tenaga kerja dan pengertian dari kegiatan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar